Kamis, 28 Juli 2016

contoh spanduk & stiker


Inilah contoh spanduk & Stiker yang akan dipasang pada tanggal 5 Agustus 2016 dalam Rangka " AKSI / GERAKAN PHBS DALAM RANGKA HUT RI KE-71 DENGAN PEMASANGAN SPANDUK & STIKER SECARA SERENTAK DI WILAYAH KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2016"

Selasa, 26 Juli 2016

PHBS DI TEMPAT UMUM

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) di TEMPAT-TEMPAT UMUM

PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mapu untuk mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat.


Adapun yang dimaksud dengan tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olah raga, rekreasi dan sarana social lainnya.
Tujuan :
  1. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di tempat-tempat umum.
  2. Meningkatnya tempat-tempat umum sehat, khususnya tempat perbelanjaan, rumah makan, tempat ibadah dan angkatan-angkatan
Sasaran PHBS di Tempat-tempat Umum :
  • masyarakat pengunjung/pembeli
  • pedagang
  • petugas kebersihan, keamanan pasar
  • konsumen
  • pengelola (pramusaji)
  • jamaah
  • pemelihara/pengelola tempat ibadah
  • remaja tempat ibadah
  • penumpang
  • awak angkutan umum
  • pengelola angkutan umum

Indikator PHBS di Tempat-tempat Umum meliputi:
a. PHBS di pasar
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan Jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di pasar
  5. Tidak meludah sembarangan
  6. Memberantas jentik nyamuk
b. PHBS di Tempat Ibadah
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan Jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di tempat ibadah
  5. Tidak meludah sembarangan
  6. Memberantas jentik nyamuk
c.PHBS di Rumah Makan
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan Jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
  5. Tidak merokok di rumah makan
  6. Menutup makanan dan minuman
  7. Tidak meludah sembarangan
  8. Memberantas jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll)
  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan Jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di angkutan umum
  5. Tidak meludah sembarangan

Manfaat PHBS di Tempat-tempat Umum

Bagi Masyarakat:
  • Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
  • Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
Bagi Tempat Umum:
  • Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebi bersih, indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.
  • Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.

Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :
  • peningkatan persentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah kabupaten/kota yang baik.
  • Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum.

PHBS DI TEMPAT KERJA

PHBS di Tempat Kerja


Di antara populasi usia produktif (15-55 tahun), 89,7% diantaranya merupakan pekerja aktif atau pada saat ini memiliki pekerjaan tertentu.

Di antara orang yang bekerja, 44% bekerja di sektor pertanian, 19,9% bekerja di sektor perdagangan, 12,3% bekerja di sektor industri, 5,8% bekerja di sektor transportasi dan sisanya bekerja di sektor innya, sedangkan sektor yang memiliki proporsi paling sedikit tenaga kerja adalah sektor listrik, air dan gas (0,2%) diikuti oleh sektor pertambangan (0,9%).
Banyaknya industri kecil dan jenis usaha sektor informal serta jumlah tenaga kerja yang terserap, memerlukan perhatian serta penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Lingkungan Kerja
Menurut profil Masalah Kesehatan Pekerja di Indonesia tahun 2005, lingkungan kerja menurut sektor informal dan formal hasil studi di 12 kabupaten kota
Dari tabel di atas ternyata persentase tempat kerja yang tergolong bersih di sektor formal lebih besar dibandingkan dengan sektor informal yaitu 48,1% berbanding 28,4%.
Dari tabel di atas ternyata kebersihan kamar mandi tergolong bersih di sektor formal lebih besar dibandingkan dengan sektor informal yaitu 48,4% berbanding 42,7%. Namun untuk kondisi kamar mandi yang sangat bersih justru lebih banyak dari sektor informal yaitu 9,1% berbanding 7,8%.
Masalah Kesehatan dan Perilaku Pekerja
Perkiraan dari International Labour Organization (ILO), masalah kesehatan pekerja yang mencakup angka kesakitan dan kematian akibat hubungan kerja secara umum adalah :
  • 1,1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyi kit atau kecelakaan akibat hubungan kerja.
  • 300.000 orang meninggal dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan kerja (WHO, 1994).
Sementara angka kecelakaan di Indonesia mengacu pada data Jamsostek pada tahun 2002 tercatat 433 kasus kecelakaan kerja setiap hari, dan dari jumlah itu 8 orang meninggal, 43 cacat dan 2 cacat tetap (Kompas, 1 Mei 2003).

Dari data yang ada menyatakan bahwa keluhan pekerja berhubungan dengan pekerjaannya antar pekerja sektor formal dan informal ternyata pekerja sektor informal lebih banyak keluhannya. Dari data juga diperoleh bahwa sudah ada riwayat terdahulu. Gambaran penyakit klinis pada kelompok pekerja formal dan informal berdasarkan hasil penelitian tahun 2005 adalah sebagai berikut :
Gambaran Penyakit Pada Pekerja

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat pekerja di Indonesia masih amat jarang dilihat dari tabel di bawah ini :
APD yang paling banyak digunakan adalah sarung tangan (19,8%) diikuti oleh baju kerja (19,2%), helm dan masker (16,3%). Sedangkan untuk APD lainnya proporsi penggunaannya berkisar antara 0,7% hingga 13,9% Pekerja sektor formal terkesan memiliki proporsi lebih tinggi dalam menggunakan APD untuk setiap jenis APD, kecuali untuk penggunaan alat penutup kepala dimana proporsi pekerja sektor informal lebih tinggi dibanding-kan formal.

Perlunya Pembinaan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat merupakan hal yang diinginkan dan menjadi hak asasi setiap pekerja, karena itu menjadi kewajiban semua pihak untuk ikut memelihara, menjaga dan memper-tahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja.

Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan akan dapat dikontrol bila setiap pekerja selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dan bekerja di lingkungan yang sehat.

PHBS di Tempat Kerja adalah
 upaya untuk member-dayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Tujuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tempat Kerja

•    Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
•    Meningkatkan produktivitas kerja.
•    Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
•    Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
•    Menurunkan   angka   penyakit   akibat   kerja   dan lingkungan kerja.
•    Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Indikator PHBS di tempat kerja

Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
1.    Tidak merokok di tempat kerja
2.    Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3.    Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4.    Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
5.    Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6.    Menggunakan air bersih.
7.    Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8.    Membuang sampah pada tempatnya. 

9.    Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

Manfaat PHBS di Tempat Kerja Bagi Pekerja:
  • Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
  • Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.
  • Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.
Bagi Masyarakat:
  • Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja.
  • Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.
Bagi  Tempat Kerja :
  • Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang ber¬dampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan.
  • Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.
  • Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.
Bagi Pemeinerintah Provinsi dan Kahupaten/Kota :
  • Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik.
  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.
  • Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
  • Instansi Terkait:
  • Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.
  • Dukungan buku panduan dan media promosi.
Langkah-Langkah
Pembinaan PHBS di Tempat Kerja

1.    Analisis Situasi
Pimpinan di Tempat Kerja melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya komitmen dan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Tempat Kerja serta bagaimana sikap dan perilaku pekerja terhadap kebijakan tersebut. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.

2.    Pembentukan Kelompok Kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja
Pihak  Pimpinan  Tempat  Kerja  mengajak bicara/ berdialog pekerja dan serikat pekerja tentang :
•    Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di Tempat Kerja.
•    Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di Tempat Kerja.
•    Penerapan PHBS di Tempat Kerja berserta antisi-pasi kendala dan solusinya.
•    Menetapkan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja dan mekanisme pengawasannya.
•    Cara sosialisasi yang efektif bagi masyarakat pekerja.
•    Kemudian pimpinan membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja.

3.    Pembuatan Kebijakan PHBS di tempat kerja
Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.

4.    Penyiapan Infrastruktur
•    Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di Tempat Kerja.
•    Instrumen Pengawasan.
•    Materi sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja.
•    Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat yang strategis di tempat kerja.
•    Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Tempat Kerja.
•    Pelatihan bagi pengelola PHBS di Tempat Kerja.

5.    Sosialisasi Penerapan PHBS di tempat kerja
•    Sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja dan lingkungan internal.
•    Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja.

6.    Penerapan PHBS di tempat kerja
•    Penyampaian pesan PHBS di Tempat Kerja kepada pekerja seperti melalui penyuluhan kelompok, media poster, stiker, papan pengumuman, dan selebaran.
•    Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Tempat Kerja seperti air bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, sarana olahraga, kantin sehat.
•    Pelaksanaan pengawasan PHBS di Tempat Kerja.

7.    Pengawasan dan Penerapan Sanksi
Pengawas PHBS di Tempat Kerja mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja atau daerah setempat.

8.    Pemantauan dan Evaluasi
•    Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan yang telah dilaksanakan.
•    Lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan dan putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.

Dukungan Untuk Pembinaan PHBS di Tempat Kerja
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota :
•    Mengeluarkan kebijakan tentang Pembinaan PHBS di Tempat Kerja berupa peraturan/surat edaran/ instruksi/himbauan maupun dukungan dana.
•    Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembi¬naan PHBS di Tempat Kerja di wilayah kerjanya.

Pimpinan Tempat Kerja :
•    Mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembi¬naan PHBS di Tempat Kerja.
•    Menyediakan sarana untuk penerapan PHBS di Tempat kerja seperti : sarana olahraga, kantin sehat, penyediaan air bersih, jamban sehat, tempat cuci tangan, tempat sampah , Alat Pelindung Diri (APD) media promosi dan Iain-lain.

PHBS DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH
Ada delapan Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Sekolah
1. Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Bersih Yang mengalir
Mengapa  kita  harus  mencuci  tangan  dengan  air  bersih  yang  mengalir  dan
memakai sabun ?
a.  Air  bersih  yang  mengalir  membersihkan  kotoran  dan  meluluhkan  kuman-
kuman,
b.  Sabun  dapat  membersihkan  kotoran  dan  membunuh  kuman,  karena  tanpa    
Sabun, kuman dan kotoran masih tertinggal ditangan. Dengan cuci tangan
pakai  sabun  anak  dapat  terhindar  dari  berbagai  penyakit  yang  disebabkan
oleh kuman 
c.  Air  kotor  banyak  mengandung  kuman  dan  bakteri  penyebab  penyakit
antara lain: Diare, Cacingan, Tipus, Plu burung, desentri dan lain-lain.
Langkah Cuci Tangan yang Benar
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaukan cuci tangan, yaitu :
a.  Basahi telapak dan jari-jari tangan seluhnya dengan air bersi yang mengalir’
b.  Gosok sabun ketelapak punggung tangan dan sela-sela jari.
c.  Bersihkan  bagianbawah  kuku-kuku-  Bilas  tangan  dengan  air  bersih  yang
mengalir
d.  Bilas tangan dengan air bersih mengalir
e.  Keringkan  tangan  dengan  handuk/tissue  atau  keringkan  dengan   
udara/dianginkan
Kapan Kita Cuci Tangan ?
a.  Sebelum dan setelah makan
b.  Sebelum memegang makanan
c.  Sebelum  melakukan  kegiatan  apapun  yang  memasukkan  jari-jari  kedalam
mulut - Setelah bermain/berolah raga
d.  Setelah buang air kecil dan buang air besar
e.  Setelah  buang  sampah-  Setelah  menyentuh  hewan/unggas  termasuk  hewan
peliharaan- Sebelum mengobati luka
“Cuci tangan sebelum makan, juga setelah buang air kecil atau buang air besar sangat
perlu  dilakukan,  untuk  jaga  kesehatan  cuci  tangan  memakai  sabun,  agar  bersih  dari
kotoran cuci tangan memakai sabun, agar bersih dan sehat”.  
2. Jajan Dikantin Sekolah
Apa manfaat jajan sehat ?
a.  Jajan adalah membeli makan diluar rumah
b.  Jajan yang sehat adalah jajan yang bersih, aman sehat dan mengandung zat gizi 
seperti karbohidrat, protein dan vitamin.
c.  Contoh jajan sehat : gado-gado pisang goring, lempar, tahu isi dan lain-lain-  
d.  Kebiasaan jajan tidak selalu buruk karena kita memerlukan energy untuk belajar
dan aktip bergerak yang didapat dari makanan.
Mengapa Kita Harus Jajan di Kantin Sekolah ?
a.  Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya dan
bebas dari zat-zat yang berbahaya
b.  Petugas kantin bersih dan sehat
c.  Tersedianya  air  bersih  yang  mengalir  dan  sabun  untuk  mencuci  tangan  dan
peralatan makanan.
d.  Tersedianya tempat sampah yang tertutup
e.  Tersedianya saluran pembuangan air kotor
f.  Adanya pengawasan terhadap kantin sekolah yang teratur oleh guru, siswa dan
komite sekolah
Mengapa kita tidak boleh jajan sembaragan.?
a.  Bila kita jajan sembarangan, kita tidak dapatmemastikan apakah jajan tersebut
bersi, bergizi,  sehat dan aman.
b.  Jajanan tidak bersih dapat tercemar kuman
c.  jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan makanan
tambahan yang digunakan seperti zat pewarna, zat pengawet, bumbu penyedap
apakah aman bagi kesehatan kita.
d.  Penjual makanan cendrung menggunakan zat pewarna,tekstil, formalin, borak
dan lain lain.
“Makan  makanan  gizi  seimbang,  yaitu  makanan  yang  mengandung  zat  sumber
tenaga, pengatur  dan pembangun tubuh, dalam jumlah  yang cukup, tidak berlebihan
dan tidak kekurangan
3. Buang Sampah Di Tempat Sampah
Apakah sampah itu. ?
Sampah  adalah  suatu  bahan  yang  terbuang  atau  dibuang  dari  sumber  hasil
aktifitas manusia maupun alam.
Mengapa kita harus buang sampah pada tempatnya ?
a.  Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit
b.  Membuang  sampah pada tempatnya  menghindari  tubuh  supaya  tidak tertular
penyakit
c.  Sampah  menjadi  tempat  berkembang  biak  dan  sarang  serangga  dan  tikus-
Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
d.  Sampah  menjadi  sumber  dan  tempat  hidupnya  kuman-kuman  yang
membahayakan kesehatan
e.  Sampah dapat minimbulkan kecelakaan dan kebakaran
Kenapa kita perlu memisah-misah sampah ?   Karena sampah  tidak  sama  jenisnya,
sampah dibedakan menjadi 3 jenis
a.  Sampah  organic/kering,yang  tidak  dapat  mengalami  pembusukan  secara
alami,contoh logam, besi, kaleng, plastic,botol.
b.  Sampah  organic/basah  yang  mengalami  pembusukan  secara  alami  contoh
sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran dan buah-buhan
c.  Sampah  berbahaya,  contoh  baterai,  botol  racun  nyamuk  atau  jarum  suntik
bekas.
Apakah Sampah dapat dimanfaatkan,?
a.  Sampah  dapur  atau  sampah  restoran,  remapah  potongan  dan  kotoran  hewan
dapat dijadikan pupuk
b.  Bungkus  kemasan  sabun  dan  pembersih  ruangan  dapat  menjadi  kerajinan
tangan, alat
c.  Alat rumah tangga sepert tas, bunga,tempat pensil.
d.  Kaleng bekas cat dan bohlam biasanya dijadikan pot bunga dan hiasan-Kertas,
besi dan kawat dapat dilebur ulang menjadi benda baru.
“Buang sampah ditempat sampah. Sampah dapat dibedakan menjadi: sampah basah,
sampah kering, dan sampah berbahaya. Pisahkan sampah tersebut sesuai jenisnya dan
buang  ditempatnya  masing-masing.  Sampah  masih  dapat  dimanfaatkan  untuk
dijadikan pupuk atau kompos dan didaur ulang.
4. Olah Raga Secara Teratur
Tujuan Olah Raga Secara Rutin adalah:
a.  Agar tubuh selalu bugar
b.  Untuk  memelihara  kesehatan  fisik  dan  mental  agar  tetap  sehat  dan  tidak
mudah sakit
c.  Untuk pertumbuhan dan perkembangan dan perkembangan fisik yang optimal-
Kita menjadi semangat untuk belajar
Manfaat Olah Raga Secara Teratur adalah :
a.  Berat badan terkendali-Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
b.  Bentuk tubuh menjadi ideal dan seimbang
c.  Lebih percaya diri
d.  Lebih bertenaga dan bugar-daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
e.  Terhindar  dari  penyakit  jantung,  strok,  osteoporosis,  kanker,tekanan  darah
tinggi,kencing manis dan sebagainya.
Ikuti Cara Olah raga yang benar ya !
a.  Pakai pakaian olah raga yang menyerap keringat
b.  Pakai sepatu olah raga yang sesuai dengan ukuran kaki
c.  Lakukan pemanasan sebelum berolah raga
d.  Pilih olah raga  yang sesuai arahan guru.
“berolahraga agar tubuh selalu bugar, kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan
tidak  mudah  sakit.  Untuk  pertumbuhan  dan  perkembangan  dan  perkembangan  fisik
yang optimal-Kita menjadi semangat untuk belajar”.
5.Timbang Berat Badan Dan Ukur Tinggi Badan
Mengapa perlu mengetahui berat badan dan ukuran tinggi  badan !
a.  Menimbang berat badan dan menukur tinggi badan secara teratur paling tidak
6 bulan sekali,siswa dapat mengetahi pertumbuhan dan perkembangan badan
serta setatus gizi (kurang baik atau lebih baik)
b.  Dengan  mengamati  pertumbuhan  berat  badan  dan  tinggi  badan  dari  waktu 
kewaktu dapat diketahui perkembangan kesehatannya.
Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkebangan siswa ?
a.  Pencatatan hasil penimbangan berat badan  dan mengukur tinggi badan siswa
di Kartu Menuju Anak Sehat(KMS-AS) secara teratur
b.  Anak  dengan  status  gizi  baik  akan  tumbuh  dan  berkembang  secara  optimal
sesuai usianya
Bagaiman tanda-tanda siswa yang mengalami kekurangan gizi ?
a.  Sangat kurus, tulang iga tampak jelas 
b.  Wajah terlihat lebih tua
c.  Tidak bereaksi terhadap ransangan (apatis)
d.  Rambut tipis kusam,warna rambut jagung bila dicabut tidak sakit
e.  Kuli keribut-pantat kendur dan keripu
f.  Perut cekung atau buncit
g.  Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan dan bila ditekan lama kembali
h.  Bercak merah terlihat pada tungkai dan pantat.
Bagaimana tanda-tanda siswa dengan gizi lebih
a.  Berat badan jauh diatas berat badan normal
b.  Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang
c.  Tidak  dapat  bergerak  bebas-Napas  tersengal-sengal  jika  melakukan
kegiatan, mudah lelah.
d.  Malas melakukan kegiatan
"Perlu mengukur tinggi badan dan berat badan secara teratur dan dilakukan minimal
sekali dalam 6 bulan.  Perlu untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan badan".
6. Tidak Merokok
Racun apa saja yang ada dalam rokok !
a.  1  batang  rokok    mengandung  4000  bahan  kimia  dan  43  senyawa    tersebut 
terbukti  menyebabkan  kanker.  Bahan  utama  rokok  terdiri  dari  Nikotin,
Karbomonoksida dan Tar.
b.  Nikotin  dapat  merusak  jantung  dan  bias  menyebabkan  perokok  menjadi
kejanduan,
c.  Tar  merupakan  bahan  kimia  beracun  yang  dapat  menyebabkan  kanker,
teruama kanker paru-paru,
d.  Karbon monoksida meruoakan gas beracun yang mengakibatkan otak jantung
dan organ yubuh yang penting menhadi kurang oksigen

Apa saja bahaya merokok ?
a.  Dapat  menderita  kanker,  penyakit  jantung  dan  pembuluh  darah,  batuk  batk
menahun, kelainan kehamilan.kerusakan gigi dan kehilangan pendengaran.
b.  Selain dapat menyebabkan penyakit juga memberikan pengaruh pada pikiran,
perasaan,dan  tingkah  laku  perokok  seperti  menjadi  tagiha,  dan  kemudian
ketergantungan  pada  rokok  tinggi  dan  menjadi  gaya  hidup  misalnya  supaya
tampak gagh, macho, trendi
Apa itu Perokok Aktif dan Perokok Pasif
a.  Perokok    aktif  adalah  orang-orang  yang  mengisap  rokok  setiap  hari  terus
menerus  secara  rutin  atau  merokok  hanya  menghembus  hembuskan  asap
rokok
b.  Perokok  pasif  adalah  orang  tidak  merokok  tetapi  menghisap  asap  yang
dihembuskan oleh orang yang sedang merokok.
c.  Perokok pasif dapat menderita penyakit yang  sama dengan yang diderita oleh
perokok  aktif  dan  bahkan  lebih  berbahaya  karena  tidak  adanya  kekebalan
tubuh  yang  terbentuk  dalam  tubuh.  Perokok  pasif  saat  racun  asap  masuk
kedalam tubuh.
Bagaimana Supaya Kita terhindar Dari Asap Rokok
a.  Jangan  pernah  mencoba  merokok,-Jangan  mau  terbujuk  rayuan  untuk  merukok,-
Berani bilang Tidak kalau ada yang menawari kita rokok
b.  Katakan  Tidak  Mau  kalau  ada  yang  mengajak  merokok,-Tegur  kalau  ada  yang
merokok disekolah,-Katakan tidak boleh kepada penjual rokok di sekitar sekolah,-
Pilih dan bergaulah dengan teman yang tidak merokok.
"Jangan  merokok,  rokok  sangat  membahayakan  kesehatan  dan  dapat  mencemari
sekitar.  Rokok  sangat  merugikan,  merokok  dapat  menimbulkan  berbagai  macam
penyakit dan merokok merupakan kebiasaan yang buruk"
7. Buang Air Kecil Dan Air Besar Di Jamban /WC
Mengapa harus dijamban saat buang air kecil dan buang air besar ?
a.  Untuk menjaga lingkungan agar selaku bersih, sehat, dan tidak berbau
b.  Supaya tidak mecemari sumber air yang ada disekitarnya
c.  Agar  tidak  menimbulkan  datangnya  lalat  atau  serangga  yang  dapat  menjasi
menularan penyakit.
Bagaimana Jamban/Toilet yang sehat ?
a.  Jarak  anatara sumber air minum  dengan  resapan  jamban  lebih  dari  10  meter
agar sumber air tidak tercemar
b.  Tidak berbau, kotoran tidak dapat dijamah
c.  Tidak mencemari tanah sekitarnya
d.  Mudah dibersihkan dan aman digunakan
e.  Dilindungi dinding dan atap pelindung 
f.  Penerangan dan ventilasi cukup
g.  Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
h.  Tersedia sabun dan alat pembersih
i.  Saluran pembuangan tidak bocor/rusak.
Bagaimana cara menggunakan jamban dengan benar ?
a.  Buang air kicil danbesar di jamban dengan benar
b.  Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan air besar\
c.  Tidak membuang sampah pada lubang jamban gartidak tersumbat dan penuh
dengan sampah
d.  Mengingatkan semua warga sekolah agar jamban selalu dijaga kebersihannya.
Bagaiman cara memelihara jamban sekolah?
a.  Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan air
b.  Membersihkan  jamban  secara  teratur  sehingga  ruang  jamban  dalam  keadaan
bersih dan tidak ada kotor
c.  Selalu tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)
d.  Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
"Lakukan buang air besar dan buang air kecil di jamban/wc.Lakukan cara BAB yang
benar  dan  lakukan  pemeliharaan  jamban/wc  sekolah  secara  teratur  supaya  tetap
bersih, tidak licin dan tidak berbau.   Biasakan cuci tangan dengan  menggunakan air
sabun dan bersih setelah BAB dan BAK".

8. Bebaskan Sekolah Kita Dari Jentik Nyamuk
Apa yang dimaksud dengan memberantas jentik di sekolah /
Kegitan memeriksa  dan membersihkan tempat tempat penampungan  air bersih  yang
ada disekolah agar terbebas dari jentik nyamuk
Mengapa perlu memberantas jentik nyamuk di sekolah ?
a.  Agar  siswa  terhindar  dari  berbagai  penyakit  yang  ditularkan  oleh  nyamuk,
seperti demam berdarah malaria dan kaki gajah
b.  Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.
Baagimana siklus hidup nyamuk ?
Telur – Jentik – Kepompong – Nyamuk
1. Telur
a.  Setiap  kali  bertelur,  nyamuk  betina  dapat  mengeluarkan  telor  sebanyak  100
butir

b.  Telur  nyamuk  Aedes  aegypti  akan  selalu  bergerak  berwarna  hitam  dengan
ukuran 0,80 mm
c.  Telur ini ditempat kering (tampa) air dapat bertahan sampai 6 bulan
d.  Telur  akan  menetas  menjadi  jentik  dalam  waktu  lebih  kurang  2  hari  setelah
terendam air.
2. Jentik
a.  Jentik  kecil  yang  menetas  dari  telur  akan  tumbuh  menjadi  besar  yang
panjangnya 0,5-1 cm.
b.  Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air, Geraknya berulang
ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas dan seterusnya.
c.  Pada  istirahat  posisinya  tegak  lurus  denan  permukaan  air,  biasanya  berada
disekitar  dinding  tempat  penampungan  air.Setelah  6-8  hari  jentik  akan
berkembang/berubah menjadi kepompong
3. Kepompong
Berbentuk seperti koma, gerakan lamban, sering berada di permukaan air, setelah 1-2
hari akan menjadinyamuk dewasa.
Bagaimana cara memberantas jentik ? Dengan melakukan cara 3 M Plus yaitu :
a.  Menguras  dan  menyikat  dinding  tempat-tempat  tempat  penampungan  air
sekurang-kurangnya seminggu sekali
b.  Menutup  rapat-rapat  tempat  penampungan  air-Mengubur,  mengumpul,
memanfatkan atau menyingkirkan  barang-barang  bekas  yang dapat menampung
air hujan, seperti kaleng bekas, plastic bekas dll.
Bagaimana melakukan peneriksan jentik berkala
a.  Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik
b.  Jikaditemukan  jentik,  warga  sekolah  harus  segera  melakukan  pemberantasan
jentik dengan melakukan 3M dan plus cara lain
c.  Memeriksa hasil pemeriksaan jentik
Kapan Melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala dan 3M
Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dilakukan secara teratur satu minggu sekali di
sekolah
Apa saja Plus cara lain ?
a.  Mengganti vas bunga dan tempat tempat lain yang menggunakan air
b.  Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer/rusak
c.  Menutup lobang-lobang  pada potongan bamboo dan pohan yang lain dengan
tanah
d.  Mengeringkan/membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air
e.  Melakukan  larvasidasi,  yaitu  membubuhkan  pembunuh  jenjik-jentik  nyamuk
ditempat-tempat yang sulit dikuras atau yang daerah suli air.
f.  Memelihara  ikan  pemangsa  jentik  nyamuk,  seperti  ikan  cupang  dan  ikan
tempelo
g.  Memasang  kawat/kasa  di  sekolah,  pencahayaan  dan  ventilasi  ruang  harus
memadai
h.  Menghindari  gigitan  nyamuk  dengan  menggunakan  obat  nyamuk    (bakar,
oles,elektrik) untuk mencegah gigitan.
"3M  adalah  kegiatan  untuk  memberantas/membersihkan  jentik  nyamuk  dengan
melakukan yaitu:
a. Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air yang harus
dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
c.  Menguburkan  barang-barang  bekas  yang  dapat  menampung  air  seperti
kaleng bekas, lastik bekas, botol bekas, dan lain-lain.".