Rabu, 20 Juli 2016

HISTORY OF PUSK SEI DURI

SEJARAH PUSKESMAS SUNGAI DURI
Pada tahun 1970 di Kecamatan Sungai Raya telah dibangun Balai Pengobatan (BP) yang berfungsi hanya sebagai tempat pelayanan pengobatan saja dan belum menjalankan program kesehatan. Balai Pengobatan ini terletak di Jl. Lama Desa Sungai Duri dan dilayani oleh 2 orang petugas yaitu 1 orang bidan (Bidan Rumanti Mintarsih) yang bertugas selama 1 tahun yang diganti oleh Bidan Helena dan 1 orang perawat  (Bapak Rusli) serta dilayani oleh 1 orang dokter (dr. Triadmodjo) yang memberikan pelayanan kepada masyarakat  pada waktu – waktu tertentu saja karena dr. Triadmodjo berstatus sebagai dokter keliling. Dr. Triadmodjo bertugas di Balai Pengobatan Sungai Duri dari tahun 1970  sampai dengan tahun 1974.
Pada tahun 1974 sampai dengan tahun 1977 tenaga Perawat (Bapak Rusli ) diganti oleh Bapak M. Arief, sedangkan tenaga bidannya bertambah 1 orang yaitu Bidan Aniah dan selama 3 tahun tersebut tidak ada pelayanan dari tenaga dokter.
Pada tahun 1978 berdirilah Puskesmas Sungai Duri yang berkedudukan di Jl. Baru no. 204B yang dikepalai oleh seorang dokter yaitu dr. Sucipto. Beliau bertugas di Puskesmas Sungai Duri selama 3 tahun dan dibantu oleh 10 tenaga kesehatan yaitu:

Tabel 1. Jumlah tenaga Puskesmas Sungai Duri 1978
No.
Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga
1
Bidan
2
orang
2
Perawat
4
orang
3
Jurim
1
orang
4
HS
1
orang
5
TU
1
orang
6
PRT
1
orang

Sejak berdirinya Puskesmas Sungai Duri serta bertambahnya tenaga kesehatan maka Puskesmas Sungai Duri mulai mengembangkan beberapa program kesehatan yaitu Program Imunisasi, Program KIA, dan Program Kesehatan Lingkungan.
Pada era tersebut, dibangun Balai Pengobatan di Desa Sungai Pangkalan II yang dilayani oleh seorang perawat (Bapak Damma Djalan) dan Balai Pengobatan di Desa Capkala yang dilayani oleh seorang perawat juga (Bapak V. Asui), sedangkan Balai Pengobatan di Jl. Lama Desa Sungai Duri dijadikan tempat perawatan.
Pada tahun 1981 sampai dengan 1983 Kepala Puskesmasnya adalah Bapak dr. Chairil Hamid, sedangkan Balai Pengobatan yang ada dirubah statusnya menjadi Puskesmas Pembantu   (Pustu). Kemudian, di  desa Mandor dibangun sebuah Puskesmas Pembantu yang dilayani oleh seorang perawat (Ibu Amriana). Pada masa itu Puskesmas Sungai duri ditunjuk sebagai Puskesmas Pilot Project untuk kegiatan Program GMS ( Generasi Muda Sehat ) dan Program UPGK ( Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ).
Pada tahun 1984 sampai dengan 1985 Kepala Puskesmasnya adalah Bapak dr. M. Thoyyibi. Pada masa itu, Puskesmas Sungai Duri bertambah 2 orang tenaga kesehatan yaitu 1 orang tenaga perawat (Bapak Atang Suparta ) dan 1 orang tenaga bidan (Ibu Uray Hadijah).
Pada tahun 1986 sampai dengan 1988 Kepala Puskesmasnya adalah Bapak dr. Untung Suseno. Pada masa itu, Puskesmas telah menjalankan program tambahan yaitu
a.       Program Posyandu dengan sistem 5 meja
b.       P2M – PKMD ( Pencegahan Penyakit Menular – Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
Pada masa itu Puskesmas Sungai Duri bertambah 3 orang tenaga kesehatan yaitu 1 orang perawat gigi ( Ibu Mastiyah Ariyati ), 1 orang pembantu Paramedis ( Bapak Darlis ) dan 1 orang pekarya kesehatan ( Bapak Iwan ).
Pada tahun 1989 sampai dengan 1992 Kepala Puskesmasnya adalah dr. Heri Yulistio. Pada masa itu Puskesmas Sungai Duri telah mengembangkan 18 program kesehatan dan ketambahan 1 orang tenaga kesehatan yaitu 1 orang tenaga perawat (Bapak Tomas) yang bertugas di Puskesmas Pembantu Desa Sungai Jaga A.
Pada masa itu juga dikembangkanlah program KB dengan dibangunnya gedung Yayasan Limas Kesuma (Lingkaran Emas Kesehatan Untuk Semua).
Pada tahun 1993 sampai dengan tahun 1996 Kepala Puskesmasnya adalah dr. Tri Wahyudi. Pada masa itu, dikembangkan program Peningkatan Mutu Pelayanan (Quality Assurance) yang dibiayai oleh Bank Dunia melalui Health Project IV. Mutu pelayanan ini meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pemecahan masalah dengan pendekatan Team Base. Dan saat itu, Kecamatan Sungai Raya adalah Kecamatan Percontohan Program Gerakan Sayang Ibu (GSI). Pada masa itu,  tenaga kesehatan Puskesmas Sungai Duri bertambah menjadi 29 tenaga kesehatan, yaitu :

Tabel 2. Jumlah Tenaga Puskesmas Sungai Duri 1996
No.
Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga
1
Dokter gigi
1
orang
2
Perawat
8
orang
3
Bidan
9
orang
4
Perawat Gigi
2
orang
5
Gizi
3
orang
6
Sanitasi
2
orang
7
Pekarya
2
orang
8
TU
1
orang
8
PRT
1
orang

Jumlah
29
orang

Pada pertengahan tahun 1996 sampai dengan pertengahan tahun 1997 Plt. Kepala Puskesmas Sungai Duri adalah Bidan Afrida.

Pada pertengahan tahun 1997 sampai dengan sekarang Kepala Puskesmas Sungai Duri dijabat oleh dr. Carlos Dja’afara, M. Kes. Puskesmas Sungai Duri yang sebelumnya masuk dalam wilayah Kabupaten Sambas pada tahun 2000 dimekarkan menjadi 2 Pemerintahan Kabupaten dan 1 Pemerintahan Kota yang mana Puskesmas Sungai Duri masuk dalam pemerintahan Kabupaten Bengkayang. Pada tahun 2005 Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Capkala dan Puskesmas Sungai Duri masuk dalam Kecamatan Sungai Raya yang sebelumnya membawahi 7 desa menjadi 5 desa. Pada tahun 2003 Puskesmas Sungai Duri dikembangkan menjadi Puskesmas Perawatan.

Adapun kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas adalah berupa :
1.   Upaya Kesehatan Wajib yang terdiri dari :
a.    Upaya Promosi Kesehatan
b.    Upaya Kesehatan Lingkungan
c.    Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d.    Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e.    Upaya pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular
f.     Upaya Pengobatan

2.     Upaya Kesehatan Pengembangan, yang terdiri dari :
a.    Upaya Kesehatan Sekolah
b.    Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c.    Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d.    Upaya Kesehatan Jiwa
3.     Upaya Kesehatan Penunjang
a.    Upaya Laboratorium Medis yang standar dikembangkan menjadi Pemeriksaan Laboratorium yang lebih lengkap.
b.    Upaya Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Masyarakat, berupa konseling terhadap pasien yaitu TB Paru, Gizi, Klinik Sanitasi dan KRR/KB

Peningkatan mutu pelayanan dikembangkan dari Quality Assurance menjadi Pelayanan Prima mengacu pada 14 unsur pelayanan. Tenaga  yang bertugas di Puskesmas Sungai Duri yang  sebelumnya berjumlah 29 orang menjadi 36 orang, yang terdiri dari :

Tabel 3. Jumlah Tenaga Puskesmas Sungai Duri 1997
No.
Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga
1
Dokter Umum
1
orang
2
Dokter gigi
1
orang
3
Perawat
11
orang
4
Bidan
6
orang
5
Perawat Gigi
3
orang
6
Gizi
2
orang
7
Sanitasi
3
orang
8
Analis
2
orang
9
Pekarya
3
orang
10
TU      
1
orang
11
PRT
3
orang
12
Sopir
1
orang

Jumlah
36
orang

B.   KEADAAN GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
Luas wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri adalah 75.85 km², meliputi 5 desa dan terdiri dari 18 dusun. Puskesmas Sungai Duri terletak di pusat pemerintahan dan perekonomian Kecamatan Sungai Raya. Sebagian daerahnya adalah pesisir pantai dan lainnya adalah daerah dataran tinggi, sebagian besar daerahnya mudah dijangkau melalui darat dengan jalan beraspal dan jalan dengan pengerasan, sedangkan daerah yang agak terpencil, jangkauannya melalui sungai. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri adalah 19.728 jiwa dengan 4.013 KK, sebagian besar terdiri dari suku Melayu, Dayak, Cina dan Madura dan sebagian kecil adalah suku lainnya. Sekitar 25 % penduduknya bermukim di daerah pusat pemerintahan dan perekonomian serta sisanya tersebar merata di wilayah kecamatan. Sebagian besar penduduknya berdekatan dengan tempat - tempat pelayanan kesehatan ( Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes ).
Tabel 4.
Data penduduk wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri
No
Desa
Dusun
RT
KK
Rumah
Penduduk
Bayi
Balita
Bumil
Bulin
1.
S. Duri
7
18
1622
1601
7988
184
879
202
193
2.
S. Jaga A
4
23
941
896
4638
107
510
117
112
3.
S. Jaga B
2
8
234
244
1144
26
126
29
28
4.
S. Pkl. I
2
8
258
257
1265
29
139
32
31
5.
S. Pkl II
3
11
958
911
4693
108
516
119
113
JUMLAH
18
68
4013
3909
19728
454
2170
499
476


C.      BATAS DAN LUAS WILAYAH
Wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri sama juga dengan wilayah Kecamatan Sungai Raya. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kebupaten Pontianak, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Capkala dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna.
Wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri menaungi 5 desa yaitu desa: Sungai Duri, Sungai Jaga A, Sungai Jaga B, Sungai Pengkalan I dan Sungai Pangkalan II.
Luas wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri ± 75.85 Km² dengan rincian desa : Sungai Duri 25.03 Km², Sungai Jaga A 13.65 Km² , Sungai Jaga B 7.59 Km² , Sungai   Pangkalan I 11.38 Km², Sungai Pangkalan II 18.20 Km².

D.        PENDIDIKAN, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN POLITIK
Tingkat pendidikan masyarakat, rata-rata masih berpendidikan Sekolah Dasar, penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan serta sebagian kecil adalah pedagang dan pegawai negeri. Jumlah masyarakat yang tergolong miskin 4218 jiwa (21.4 % dari jumlah penduduk).
Sebenarnya di Kecamatan Sungai Raya terdapat 4 buah perusahaan tambak udang, tetapi karena banyak penyakit yang menyerang dalam penangkaran udang maka untuk sementara waktu sebagian besar perusahaan tersebut tidak melakukan aktivitas, hal ini mempengaruhi perekonomian di kecamatan, sekarang ini banyak petani beralih menanam pohon jeruk, karet, pisang dan palawija yang hasilnya dapat meningkatkan pendapatan dan secara tidak tidak langsung akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Usaha lainnya adalah peningkatan ekonomi bagi masyarakat miskin melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat seperti : P2KP dan PPK yaitu dalam usaha kelompok melalui Simpan Pinjam ( SPP ) sampai sekarang kegiatan tersebut masih berjalan.
Penduduk Kecamatan Sungai Raya sebagian besar masih percaya pada dukun sehingga pasien yang berobat di sarana kesehatan yang ada rata – rata sebelumnya telah berobat ke dukun.
Untuk bidang keamanan, Kecamatan Sungai Raya masih dianggap rawan karena pernah terjadi kerusuhan antar etnis pada tahun 1997 dan 1999 yang mengakibatkan terjadinya banyak korban jiwa serta dapat mengganggu roda pemerintahan, pembangunan dan ekonomi masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap dukun yang disertai pendidikan yang rendah secara otomatis akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan dan akan menghambat pembangunan dibidang kesehatan, sedangkan kalau dilihat dari jumlah penduduk yang miskin maka kemampuan untuk berobat masih dianggap menjadi masalah.



E.         DENAH PUSKESMAS SUNGAI DURI

Gambar 1
DENAH PUSKESMAS SUNGAI DURI
KETERANGAN GAMBAR :
 


Unit Pelayanan

No.
Bangunan
Ukuran

A
Panjang
Lebar
1
Ruang Tunggu
5
meter
7
meter
2
Unit Loket
3
meter
3
meter
3
Unit Poli Gigi
3
meter
5
meter
4
Unit Kamar Obat   
3
meter
3
meter
5
Unit Laboratorium
3
meter
3
meter
6
Unit Poli Umum
3
meter
3
meter
7
Unit Poli KIA
3
meter
3
meter
8
R. Data & Bendahara
4
meter
3
meter
9
Ruang Ka. Puskesmas
6,2
meter
4
meter
10
Toilet
2
meter
1,5
meter


No.
Bangunan
Ukuran

B
Panjang
Lebar
1
Unit UGD
3
meter
5
meter
2
Unit R. Inap
3,5
meter
3,3
meter/ruangan
3
Ruang Jaga
3
meter
5
meter
4
Gudang Barang
2
meter
5
meter
5
Ruang Radiologi    
5
meter
4
meter
6
Toilet
1,5
meter
1,5
meter

No.
Bangunan
Ukuran

C (Lt. II)
Panjang
Lebar
1
Ruang Tata Usaha
3,30
meter
3
meter
2
Ruang Prog. Kesehatan
3,30
meter
3
meter
3
R. Imunisasi & Bendahara Barang
3,30
meter
3
meter
4
Ruang Rapat
6,5
meter
10
meter


No.
Bangunan
Ukuran

D
Panjang
Lebar
1
Gudang Obat
3,5
meter
3,5
meter
2
Ruang Perawatan
7,5
meter
4
meter
3
Ruang Pertolongan Persalinan
3,5
meter
4
meter
4
Ruang Perawatan Kebidanan
3,5
meter
4
meter
5
Ruang Pengolahan Data
2,5
meter
4
meter
6
Ruang Konsultasi
4
meter
4
meter
7
Toilet
1,5
meter
1,5
meter


E
Panjang
Lebar

Dapur Staf
3,5
meter
2,5
meter


F
Panjang
Lebar

Gudang Barang
3,5
meter
4,2
meter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar